- AKUNTANSI INTERNASIONAL
Sebagai
permulaan, sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookeping) yang berawal
di kota italia ke-14 dan 15. “pembukuan ala italia” kemudian beralih ke Jerman
untuk membantu para pedagang pada zaman fugger dan kelompok hanestik.
Perkembangan Inggris raya menciptakan kebutuhan yang terelakan untuk
kepentingan komersial Inggris untuk mengelola dan mengendalikan perusahaan di
daerah koloni. Pada tahun 1850-an dan suatu profesi akuntansi publik yang
terorganisasi di Skotlandia dan Inggris selama 1870-an. Perkembangan yang sama,
model akuntansi belanda diekspor antara lain indonesia. Sistem akunatansi
Prancis menemukan tempatnya di -Polinesia dan wilayah- wilayah diafrika dibawah
pemerintahan Prancis.seiring dengan kekuatan ekonomi Amerika Serikat yang
tumbuh selama paruh pertama abad ke-20 dengan merumuskan bidang-bidang masalah
dan pada akhirnya mengakui sebagai seuatu disiplin ilmu akademik sendiri. Sifat
warisan akuntansi internasional tersebut bahwa dibanyak negara, akuntansi tetap
merupakan masalah nasional dengan standar dan praktik nasional yang melekat
sangat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional.
Eropa
adalah wilayah wilayah pasar ekuitas kedua di dunia dalam hal kapitalisasi
pasar dan volume perdagangan tahun 1990-an. Faktor yang terkait di eropa
kontinental adalah perubahan perlahan menuju orientasi ekuitas. pasar ekuitas
eropa akan terus tumbuh. Reformasi pensiun sebagai satu contoh telah
menimbulkan permintaan baru terhadap kesempatan investasi merupakan investasi
yang menguntungkan sejak jatuhnya pasar bulan Oktober 1987.
Faktor-
faktor yang memiliki pengaruh signiftikan akuntansi nasional dalam
perkembangan akuntansi nasional juga
membantu menjelaskan perbedaan akuntansi antarbangsa:
1.
Sumber pendanaan
2.
Sistem hukum
3.
Perpajakan
4.
Ikatan politik dan Ekonomi
5.
Inflasi
6.
Tingkat Perkembangan Ekonomi
7.
Tingkat Pendidikan
8.
Budaya
Klasifikasi
akuntansi internasional dapat dilakukan dengan dua cara: dengan cara
pertimbangan dan secara empiri. Klasifikasi dengan pertimbangan tergantung pada
pengetahuan intuisi dan pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan
metode statistik untuk mengumpulkan basis data prinsip dan praktik akuntansi
seluruh dunia.
Empat pendekatan
terhadap perkembangan akuntansi:
1.
Berdasarkan pendekatan makroekonomi yang dirancang
untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional
2.
Berdasarkan pendekatan mikroekonomi, perusahaan harus
mempertahankan modal fisik yang dimiliki
3.
Berdasarkan pendekatan independen, sebagai fungsi jasa
yang konsep dan prinsip diambil proses bisnis yang dilakukan
4.
Berdasarkan pendekatan seragam, sebagai alat untuk
kendali administrasi oleh pemerintah pusat.
- AKUNTANSI KOMAPARATIF EROPA
Pengetahuan khusus tentang akuntansi dalam sebuah Negara diperlukan untuk
menganalisis pengaturan keuangan Negara tersebut. Standar akuntansi merupakan regulasi atau peraturan (sering kali
termasuk hokum dan Negara dasar) yang mengatur pengolahan pengaturan laporan
keuangan. Susunan standar
merupakan proses perumusan standar akuntansi. Jadi, standar akuntansi merupakan
hasil dari susunan standar. Namun, praktik yang sebenarnya bisa saja menyimpang
dari apa yang di haruskan standar, untuk
hal ini ada tiga alasan yaitu:
1.
Di banyak Negara hukuman atau kegagalan dengan pernyataan
akuntansi resmi dianggap lemah atau tidak efektif. Perusahaan tidak selalu mengikuti standar-standar yang ada jika
tidak di paksa.
2.
Perusahaan bias dengan suka rela melaporkan lebih
banyak informasi dari pada yang di haruskan.
3.
Beberapa Negara mengizinkan perusahaan untuk keluar
dari jalur standar akuntansi jika hal tersebut menggambarkan hasil operasi dan
hasil kondisi uang perusahaan dengan lebih baik.
Susunan standar akuntansi biasanya menggabungkan kombinasi dari
kelompok-kelompok sector umum dan sektor swasta. Sektor swasta meliputi profesi akuntansi dan
kelompok-kelompok lain yang di pengaruhi oleh proses pelaporan keuangan seperti
penggunan dan penyusunan laporan keuangan pegawai. Sektor umum meliputi perwakilan-perwakilan
seperti petugas pajak, perwakilan pemerintah yang bertanggung jawab atas hukum
komersial dan komisi keamanan. Hubungan
antara standar akuntansi dan praktek akuntansi sangat rumit, dan tidak selalu
bergerak dalam satu arah.
A.
Laporan Keuangan IFRS
Laporan keuangan IFRS terdiri atas neraca gabungan, laporan laba rugi,
laporan kas, laporan perubahan ekuitas (atau
laporan laba rugi dan pengeluaran yang diakui), dan catatan-catatan ungkapan
penjelasan harus mencakup:
1.
Kebijakan akuntansi yang diikuti.
2.
Penilaian yang dibuat manajemen dalam menerapkan
kebijakan akuntansi yang penting.
3.
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber penting
mengenai masa depan dan sumber-sumber penting tentang ketidakpastian estimasi.
B.
Sistem Akuntansi Keuangan Lima Negara
a.
Perancis
Perancis merupakan
penyokong utama dunia dalam kesamaan akuntansi nasional. Menteri ekonomi
nasional menyetujui Plan Comtable General (undang-undang akuntansi nasional)
formal yang pertama pada September 1947. Pada tahun 1986 bketentuan tersebut
diperluas untuk mengimplementasikan persyaratan seventh directive Uni Eropa
pada laporan keuangan gabungan, dan selanjutnya selanjutnya pada tahun 1999
Plan Compotable General berisi :
1.
Tujuan dan prinsip laporan dan akuntansi keuangan
2.
Definisi asset utang ekuitas pemegan saham pendapatan
dan pengeluaran
3.
Aturan-aturan evaluasi dan pengakuan
4.
Daftar akun, persyaratan penggunaannya, dan persyaratan
tata buku lainnya yang standarisasi
5.
Contoh laporan keuangan dan aturan presentasinya.
Regulasi Dan Pelaksanaan Akuntansi
Ada lima perusahaan perusahaan besar yang terlibat dalam penyusunan
standar prancis
1.
Counseil
national de la comtabilite, atau CNC (badan akuntansi nasional).
2.
Comite de la reglemantation comtable, atau CRC (komite
regulasi akuntansi).
3.
Autorite des marches financhiers, atau OEC (institute
akuntansi public).
4.
Compagnie national des comisaires aux comtes, atau CNCC
(institute nasional undang-undang auditor).
CNC terdiri atas 58 anggota yang mewakili profesi akuntansi,pegawai
sipil,dan atasan,persatuan dagang,dan kelompok-kelompok sector swasta lainnya,
CNC mengeluarkan peraturan dan rekomendasi pada masalah-masalah akuntansi dan
memiliki tanggung jawab yang besar untuk menjalankan peraturan tersebut. CNC
mengonsultasikan masalah0masalah akuntansi yang memerlukan regulasi, tapi tidak
memiliki kekuatan aturan atau pelaksanaan.
Sebuah Urgent Issues komite tergabung dalam CNC untuk menyelesaikan
masalah-masalah akuntansi yang memerlukan resolusi yang cepat. Penunjukan dalam
CNC sangat bergengsi dan rekomendasinya sangat berbobot. Oleh karena kebutuhan
akan cara penyediaan otoritas pengaturan yang rues dan cepat untuk standar
akuntansi, CRC didirikan pada tahun 1998 CRC mengubah peraturan dan rekomendasi
CNC menjadi regulasi yang mengikat di bawah kekuasaan hukum kmentrian ekonomi
dan keuangan CRC memiliki 12 anggota, yang di antaranya merupakan perwakilan
dari kementrian yang berbeda, CNC,AMF,OEC, dan CNCC, dan hakim dari dua
pengadilan di prancis.
Regulasi CRC di publikasikan dalam official journal of the franch
republic setelah mendapatkan persetujuan menteri.
Perusahaan prancis harus melaporkan hal-hal berikut:
1.
Neraca
2.
Laporan laba rugi
3.
Catatan atas laporan keuangan
4.
Laporan direktur
5.
Laporan auditor
Laporan keuangan dari semua perusahaan dan perusahaan kewajiban terbatas
lainnya diatas ukuran tertentu harus di audit. Perusahaan-perusahaan besar
harus mempersiapkan dokumen-dokumen yang behubungan dengan pencegahan
kebangkrutan bisnis dan sebuah laporan social, yang keduanya merupakan cirri
khas prancis. Tidak ada persyaratan untuk posisi keuangan atau laporan harus
kas.
Untuk memberikan tinjauan yang baik dan benar (image fidelle), laporan
keuangan harus disiapkan sesuai dengan legislasi, (regularite) dan dengan
keyakinan yang baik (sincerite). Picture sednefikan dalam laporan keuangan
prancis adalah persyaratan untuk menuliskan catatan kaki yang ekstensif dan
rinci termasuk hal-hal berikut:
1.
Penjelasan aturan pengukuran aturan yang digunakan
(misalnya kebijakan akuntansi)
2.
Perlakuan akuntansi untuk barang dengan mata uang asing
3.
Laporan perubahan dalam asset tetap dan depresiasinya
4.
Perincian provinsi
5.
Perincian setiap revaluasi
6.
Laporan utang dan piutang menurut waktunya
7.
Daftar anak perusahaan dan pembagian saham
8.
Jumlah tanggungan pensiun dan pengunduran diri lainnya
9.
Perincian pengaruh pajak pada laporan keuangan
10.
Jumlah rata-rata karyawan yang diurutkan menurut
kategori
11.
Analisis perputaran menurut aktifitas secara geografis
Laporan dorektor mencakup sebuah tinjauan tentang aktifitas perusahaan
selama satu tahun, prospek masa depan perusahaan, kejasian penting paska di
susunnya neraca,aktifitas riset dan pengembangan, dan sebuah ringkasan tentang
hasil perusahaan selama lima tahun terakhir. Laporan keuangan dari perusahaan
komersil harus di auidit kecuali perusahaan kecil, kewajiban
terbatas,kemitraan.
Perusahaan-perusahaan yang terdaftar harus memberikan laporan sementara
per enam bulan, dimulai pada tahun 2003 hasil dari lingkungan mereka. Diantara
hal yang lain , harus ada yang diberikan untuk:
1.
Pemakaian air, bahan baku dan energi, dan tindakan yang diambil untuk
meningkatkan efisiensi energi.
2.
Aktifitas untuk mengurangi polusi di udara, air,atau
tanah termasuk polusi nsuara dan biayanya.
3.
Jumlah penyisihan untuk resiko terkait lingkungan.
Patokan akuntansi
Perusahaan-perusahaan prancis yang terdaftar mengikuti IRFS dalam laporan
keuangan laporan keuangan gabungan mereka, dan perusahaan-perusahaan yang tidak
terdaftar juga mempunyai pilihan ini. Namun, semua perusahaan prancis harus
mengikuti regulasi tetap dari ketentuan pada tingkat perusahaan pribadi. Akuntansi
untuk perusahaan pribadi merupakan dasar hukum membagikan defiden dan
menghitung penghasilan wajib pajak.
b.
Jerman
Iklim akuntansi jerman harus berubah semenjak akhir perang dunia II pada
masa itu, akuntansi bisnis menetapkan daftar akun nasional dan seksional
(seperti di prancis). Komersial code menetapkan beragam perinsip tentang “
pembukuan yang rapih”, dan audit yang mandiri tidak tamat dari perang.
Karakteristik dasar ketiga dari akuntansi jerman adalah ketergantungannya
pada keputusan undang-undang dan pengandilan. Tidak ada lagi yang memiliki
kekuatan meningkat atau autoritatif.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Jerman institute
memberikan konsultasi tentang beragam proses pembuatan undang-undang yang
memppengaruhi akuntansi dan laporan keuangan, tapi persyaratan kekuasaan hukum
undang-undang tahun 1998 kendali dan transparansi, disingkat KONTRAG
memperkenalkan lagi menteri keagiman untuk mengakui dewan standar nasional
untuk memberikan tujuan-tujuan berikut:
- Mengembangkan rekomendasi untuk penerapan standar akuntansi dalam laporan keuangan.
- Menganjurkan menteri kahakiman mengenai standar akuntasi yang baru.
- Mewakili jerman dalam organisasi internasional seperti IASB.
Sistem penyusunan
standar akuntasi jerman secara umum dengan system yang digunakan seperti yang
di bahas dalam bab ini dan amerika serikat dan sama dengan IASB. Namun penting
untuk menekankan bahwa standar IASB merupakan rekomendasi outoriter hanya
berlaku untuk laporan keuangan.
Undang-undang jerman menetapkan persyaratan akuntansi audit dan laporan
keuangan yang berbeda bergantung pada peraturan perusahaan alih-alih pada
bentuk organisasi bisnisnya. Undang-undang menetapkan isi dan format laporan
kauangan, yang mencakup hal-hal berikut:
1.
Neraca
2.
Laporan laba rugi
3.
Laporan manajemen
4.
Laporan auditor
Sebuah keistimewaan dari system laporan jerman adalah adanya laporan
pribadi dari auditor dan dewan laporan perusahaan. Laporan ini mengomentari
prospek masa depan perusahaan dan khususnya factor-faktor yang bias mengancam
kelangsungannya.
c.
Republik Ceko
Republic ceko (CR) terletak di
eropa tengah dan berbatasan dengan jerman di sebelah barat dan barat laut
Australia di selatan, republic Slovakia di timur, dan polandia di utara.
Akuntansi di republic ceko telah berganti arah beberapa kali seiring dengan
sejarah politik di negaranya. Praktik dan prinsip akuntansinya di gambarkan
oleh Negara Negara berbahasa jerman di eropa hingga perang dunia ke II.
Laporan keuangan harus bersifat komparatif terdiri atas:
1.
Neraca
2.
Akun keuntungan dan kerugian (laporan laba rugi)
3.
Catatan
Sesuai dengan persyaratan EU Directives catatab meliputi penjelasan
kebijakan akuntansi dan informasi relevan lain untuk menilai laporan
keuangan. Contoh contoh informasi yang
relevan yaitu informasi pegawai, pendapatan setiap bagian, dan kewajiban
bersyarat. Catatan juga arus kas. Laporan keuangan di wajibkan untuk kelompok
kelompok yang memenuhi sedikitnya 2 kriteria berikut:
1. asset senilai CZK 350 juta
2. pendapatan sebesar CZK 700 juta
3. 250 pegawai.
Hak kepemilikan pengendalian dalam sebuah program langsung maupun tidak
langsung.
Pengukuran Akuntansi
Metode
akuisisi (pembelian) digunakan untuk menghitung kombinasi bisnis (penggabungan
usaha). Goodwill muncul dari kombinasi bisnis dimasukkan dalam tahun pertama
penggabungan atau di kapitalisasi dan di amortisasi selama tidak lebih dari 20
tahun.
d.
Belanda
Akuntansi belanda memberikan beberapa paradof yang menarik. Belanda
memiliki undang undang akuntansi yang persyaratan laporan keuangan yang cukup
bebas tapi standar praktek professional yang sangat tinggi. Belanda merupakan
sebuah Negara hokum, banyb akuntansinya di orientasikan kearah kewajaran
keahlian. Laporan keuangan akuntansi pajak merupakan dua aktifitas terpisah.
Regulasi Pelaksanaan Akuntansi
Regulasi akuntansi tetap
bersikap liberal hingga munculnya app on annual financial steatment pada tahun
1970. Undang undang tersebut merupakan bagian dari program perubahan yang
ekstensif dalam legislasi perusahaan dan sebagian di perkenalkan untuk
menggambarkan keselarasan undang undang perusahaan yang akan datang uni eropa.
Isi ketentuan undang undang tahun 1970 adalah:
1.
Laporan keuangan tahunan harus menunjukan gambaran yang
jelas dari posisi keuangan dan hasil tahun tersebut,dan semua artikelnya harus
di kelompokan di jelaskan dengan tepat.
2.
Laporan keuangan harus di susun berdasarkan praktik
bisnis yang aman (misalnya prinsip
prinsip prinsip akuntansi yang bisa di terima oleh komunitas bisnis).
3.
Dasar dasar bentuk penulisan asset dan hutang serta
untuk hasil operasi harus di ungkapan.
Undang undang tahun tujuh puluh memperkenalkan audit berdasarkan perintah undang
undang tersebut juga menyusun pembentukan tripartie accounting study group dan
melahirkan interprice cambers.
Dutch accounting standart board (DASB ) mengoarkan
pedoman pada prinsip akuntansi yang di terima (tidak di terima secara umum).
Dewan ini diisi oleh anggota anggota dari tiga kelompok yang berbeda yaitu:
1.
Penyusunan laporan keuangan (para pegawai) .
2.
Pengguna laporan keuangan (perwakilan serikat dagang
dan analis keuangan)
3.
Auditor laporan keuangan
Laporan Keuangan
Kualitas laporan keuangan belanda
yang sangat tinggi laporan yang menurut undang undang harus disimpan di
belanda,tapi inggris,prancis dan jerman juga bisa memakainya,laporan keungan
harus meliputi hal hal berikut :
- Neraca
- laporan laba rugi
- catatan
- laporan direktur
- informasi lain yang ditentuhkan
Sebuah
laporan arus kas dianjurkan untuk disertakan dan sebagaian besar perusahaan
belanda menyertakan catatan harus menjelaskan prinsip-prinsip akuntansi yang
digunakan dalam valuasi dan penentuan hasil dan pemikiran dibalik perusahaan.
Laporan
keuntungan tahunan harus dipresentaskan pppada perusahaan induk dan gabungan. Perusahaan perusahaan kelompok untk tujuan
penggabungan merupakan perusahaan yang membentuk sebuahsatuan ekonomi dibawah kendali yang sama.
Pengukuran Akuntansi
Walaupun
metode akuntansi penyatuan kepentingan untuk penggabungan bisnis diperbolehkan
dalam keadaan keadaan tertentu,metode ini jarang digunakan di belanda.Metode
Pembelian Merupakan praktik yang umum Goodwill merupakan selisih antara biaya
akuisisi dan nilai wajar dari asset dan utang yang diakuisisi.
e.
Inggris
Akuntansi
di inggris berkembang sebagai sebuah ilmu tunggal secara pragmatis merespon
terhadap kebutuhan dan praktik bisnis seiring waktu secara berturut turut
undang-undang perusahaan menambakan susunan dan persyaratan lainnya,tapi masih
memperbolehkan fleksibilitas akuntan dalam penerapan penilaian professional
.inggris merupakan Negara pertama di dunia yang mengembangkan sebuah profesi
akuntansi seperti yang kita kenal saat ini.
Pemikiran
akuntansi profssional dan praktiknya dikirimkan ke Australia, Kanada, Amerika Serikat dan semua berkas jajahan Inggris termasuk Hongkong, India, Kenya, Selandia baru, Nigeria, Singapura, dan Afrika Selatan.
Regulasi Dan Pelaksanaan Akuntansi
Dua
Sumber Untuk standar akuntansi keuangan di kerajaan inggris adalah
undang-undang perusahaan dan profesi akuntansi. Undang-Undang tahun 1981 juga menetapkan 5 prinsip akuntansi dasar:
1.
Pendapatan dan beban disesuaikan dengan dasar akrual.
2.
Asset dan kewajiban individudalam setiap golongan asset
dan kewajiban dihitung secara terpisah.
3.
Prinsip konservatisme (kehati-hatian) diterapakan, khususnya dalam pengenalan pengahsilan yang dapat dan semua kewajiban
dan kerugian ditentukan.
4.
Penerapan
kebijakan akuntansi yang konsisten diharuskan dari tahun ke tahun.
5.
Prinsip perusahaan yang terus berjalan bisa diterapkan
untuk entitas yang sedang dihitung.
Enam Dewan Komisaris di kerjaan inggris berikut
ini dihubungkan melalui consultative comittre ofaccountancy Bodies (CCAB) yang
berbentuk pada tahun 1970:
1.
The institute of chartered accountants in England and
wales
2.
The institute of chartered accountants in Ireland
3.
The institute of chartered accountants in Scotland
4.
The Association of chartered certified accountants
5.
The Chartered Insititute of management accountans
6.
The chartered institute of public finance and
accountary
- PSAK
Aturan akuntansi yang berlaku di banyak Negara menimbulkan masalah
keterbandingan laporan keuangan. Kondisi ini tentu dapat dipahami, karena dalam
proses penyusunan standar akuntansi di suatu Negara tidak terlepas dari
pengaruh factor-faktor local suatu Negara. Proses ini yang menyebabkan standard
dan praktik akuntansi di tiap Negara terdapat perbedaan.
Dalam konteks akuntansi, maka muncullah akuntansi Internasional yang
mencoba menguraikan teori dan praktik-praktik akuntansi yang berlaku secara
Internasional. Harmonisasi Standar Akuntansi
Keuangan dalam wujud Internasional
Financial Reporting Standar (IFRS) berlaku secara Internasional.
Pada lingkup global, sebenarnya ada dua badan penyusun standar yang
berkaitan dengan praktik akuntansi secara Internasional. Badan-badan itu adalah
The International Federation of
Accountant (IFAC), dan The International
Accounting Standards Committee (IASC). IASC lebih berkonsentrasi membuat International Accounting Standars (ISAs). Sedangkan IFAC lebih memfokuskan
pada upaya pengembangan International
Standard Audits (ISAs), kode etik, kurikulum pendidikan, standard akuntansi
sector swasta, dan kaidah-kaidah bagi akuntan dalam berbisnis atau mereka yang
terlibat dalam teknologi.
Sangat diharapkan ada sebuah standar yang dapat diterima oleh semua
Negara di dunia. Dengan adanya standar yang diterima secara Internasional,
diharapkan laporan keuangan memiliki daya keterbandingan yang lebih tinggi
antar Negara.
Faktanya dalam dunia akuntansi saat ini standar akuntansi yang berlaku di
Amerika Serikat yang disusun oleh Financial
Accounting Standars Board (FASB) diikuti oleh beberapa Negara, baik secara
langsung maupun modifikasi. Sementara IASs yang dikeluarkan oleh IASC belum diikuti oleh semua Negara, bahkan oleh
Negara-negara anggota yang tergabung dalam IASC tersebut.
Produk FASB adalah Statement of
Financial Accounting Standards atau di Indonesia dikenal dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK).
A.
Sejarah Perumusan Standar Akuntansi Keuangan
Adanya
perubahan lingkungan global yang semakin menyatukan hampir seluruh negara di
dunia dalam komunitas tunggal, yang dijembatani perkembangan teknologi
komunikasi dan informasi yang semakin murah, menuntut adanya transparansi
disegala bidang. Standar akuntansi keuangan yang berkualitas merupakan salah
satu prasarana penting untuk mewujudkan transparasi tersebut. Standar akuntansi
keuangan dapat diibaratkan sebagai sebuah cermin, di mana cermin yang baik akan
mampu menggambarkan kondisi praktis bisnis yang sebenarnya. Oleh karena itu,
pengembangan standar akuntansi keuangan yang baik, sangat relevan dan mutlak diperlukan
pada masa sekarang ini. Terkait hal tersebut, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
sebagai wadah profesi akuntansi di Indonesia selalu tanggap terhadap
perkembangan yang terjadi, khususnya dalam hal-hal yang memengaruhi dunia usaha
dan profesi akuntan. Hal ini dapat dilihat dari dinamika kegiatan pengembangan
standar akuntansi sejak berdirinya IAI pada tahun 1957 hingga kini. Setidaknya,
terdapat tiga tonggak sejarah dalam pengembangan standar akuntansi keuangan di
Indonesia.
Tonggak sejarah pertama, menjelang diaktifkannya pasar modal di Indonesia
pada tahun 1973. Pada masa itu merupakan pertama kalinya IAI melakukan
kodifikasi prinsip dan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia dalam suatu
buku ”Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI)”.
Kemudian, tonggak sejarah kedua terjadi pada tahun 1984. Pada masa itu,
komite PAI melakukan revisi secara mendasar PAI 1973 dan kemudian
mengkondifikasikannya dalam buku ”Prinsip Akuntansi Indonesia 1984” dengan
tujuan untuk menyesuaikan ketentuan akuntansi dengan perkembangan dunia usaha.
Berikutnya pada tahun 1994, IAI kembali melakukan revisi total terhadap PAI
1984 dan melakukan kodifikasi dalam buku “Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) per 1 Oktober 1994”. Sejak tahun 1994, IAI juga telah memutuskan
untuk melakukan harmonisasi dengan standar akuntansi internasional dalam
pengembangan standarnya. Dalam perkembangan selanjutnya, terjadi perubahan dari
harmonisasi ke adaptasi, kemudian menjadi adopsi dalam rangka konvergensi
dengan International Financial Reporting Standards (IFRS). Program adopsi penuh
dalam rangka mencapai konvergensi dengan IFRS direncanakan dapat terlaksana
dalam beberapa tahun ke depan.Dalam perkembangannya, standar akuntansi keuangan
terus direvisi secara berkesinambungan, baik berupa berupa penyempurnaan maupun
penambahan standar baru sejak tahun 1994. Proses revisi telah dilakukan enam
kali, yaitu pada tanggal 1 Oktober 1995, 1 Juni 1996, 1 Juni 1999, 1 April
2002, 1 Oktober 2004, dan 1 September 2007. Buku ”Standar Akuntansi Keuangan
per 1 September 2007” ini di dalamnya sudah bertambah dibandingkan revisi
sebelumnya yaitu tambahan KDPPLK Syariah, 6 PSAK baru, dan 5 PSAK revisi.
Secara garis besar, sekarang ini terdapat 2 KDPPLK, 62 PSAK, dan 7 ISAK.
Untuk dapat menghasilkan standar akuntansi keuangan yang baik, maka badan
penyusunnya terus dikembangkan dan disempurnakan sesuai dengan kebutuhan.
Awalnya, cikal bakal badan penyusun standar akuntansi adalah Panitia
Penghimpunan Bahan-bahan dan Struktur dari GAAP dan GAAS yang dibentuk pada
tahun 1973. Pada tahun 1974 dibentuk Komite Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI)
yang bertugas menyusun dan mengembangkan standar akuntansi keuangan. Komite PAI
telah bertugas selama empat periode kepengurusan IAI sejak tahun 1974 hingga
1994 dengan susunan personel yang terus diperbarui. Selanjutnya, pada periode
kepengurusan IAI tahun 1994-1998 nama Komite PAI diubah menjadi Komite Standar
Akuntansi Keuangan (Komite SAK). Kemudian, pada Kongres VIII IAI tanggal 23-24
September 1998 di Jakarta, Komite SAK diubah kembali menjadi Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (DSAK) dengan diberikan otonomi untuk menyusun dan
mengesahkan PSAK dan ISAK. Selain itu, juga telah dibentuk Komite Akuntansi
Syariah (KAS) dan Dewan Konsultatif Standar Akuntansi Keuangan (DKSAK). Komite
Akuntansi Syariah (KAS) dibentuk tanggal 18 Oktober 2005 untuk menopang
kelancaran kegiatan penyusunan PSAK yang terkait dengan perlakuan akuntansi
transaksi syariah yang dilakukan oleh DSAK. Sedangkan DKSAK yang anggotanya
terdiri atas profesi akuntan dan luar profesi akuntan, yang mewakili para
pengguna, merupakan mitra DSAK dalam merumuskan arah dan pengembangan SAK di
Indonesia. Due Process Prosedur penyusunan SAK
Due Process Prosedur
penyusunan SAK sebagai berikut :
- Identifikasi issue untuk dikembangkan menjadi standar;
- Konsultasikan issue dengan DKSAK;
- Membentuk tim kecil dalam DSAK;
- Melakukan riset terbatas;
- Melakukan penulisan awal draft;
- Pembahasan dalam komite khusus pengembangan standar yang dibentuk DSAK;
- Pembahasan dalam DSAK;
- Penyampaian Exposure Draft kepada DKSAK untuk meminta pendapat dan pertimbangan dampak penerapan standar;
- Peluncuran draft sebagai Exposure Draft dan pendistribusiannya;
- Public hearing;
- Pembahasan tanggapan atas Exposure Draft dan masukan Public Hearing;
- Limited hearing
- Persetujuan Exposure Draft PSAK menjadi PSAK;
- Pengecekan akhir;
- Sosialisasi standar
Due
Process Procedure penyusunan Interpretasi SAK, Panduan Implementasi SAK dan Buletin Teknis tidak wajib mengikuti
keseluruhan tahapan due process yang diatur dalam ayat 1 diatas, misalnya
proses public hearing.
Due
Process Procedure untuk pencabutan standar atau interpretasi standar yang sudah
tidak relevan adalah sama
dengan due process procedures penyusunan standar yang diatur dalam ayat 1
diatas tanpa perlu mengikuti tahapan due proses e, f, i, j, dan k sedangkan
tahapan m dalam ayat 1 diatas diganti menjadi: Persetujuan pencabutan standar
atau interpretasi.
B.
Mengapa kita butuh PSAK?
Ada bebarapa alasan mengapa
dunia akuntansi memerlukan sebuah standar akuntansi:
1.
Banyak pihak
yang menggunakan informasi keuangan untuk membuat keputusan-keputusan ekonomi.
2.
Masing-masing
pengguna laporan keuangan mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda terhadap
informasi keuangan.
3.
Perlakuan yang tidak sama (ukuran dan pengungkapan)
dalam menyediakan/menyajikan informasi keuangan perusahaan.
4.
Ketentuan dalam menyajikan dalam menginterpretasikan
bentuk dan isi laporan keuangan.
5.
Sebagai kriteria dalam menilai performa perusahaan.
C.
Pengertian PSAK
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah standar akuntansi
yang dibuat oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang wajib digunakan sebagai
pedoman dalam menyajikan informasi keuangan setiap perusahaan. PSAK menyediakan
sebuah kerangka kerja untuk merumuskan konsep yang menggaris bawahi persiapan dan penyajian informasi
keuangan untuk pihak luar. PSAK juga berguna sebagai criteria bagi auditor
untuk menilai informasi keuangan sebuah perusahaan yang telah disajikan untuk
mendukung pendapat auditor.
D. Latar Belakang Timbulnya Prinsip Akuntansi Berlaku Umum
Timbulnya
prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) dapat dilihat dari peran akuntansi
yaitu menyajikan informasi kepada berbagai pihak. Secara khusus GAAP mengatur
akuntansi keuangan yang menyajikan informasi kepada pihak di luar organisasi.
Akan tetapi, informasi yang disajikan tersebut tidak hanya berguna untuk pihak
di luar perusahaan tetapi juga pihak intern organisasi. Menurut Fess dan Warren
(1990;794) informasi akuntansi keuangan yang disajikan sesuai dengan GAAP
memang utamanya ditujukan kepada pihak luar ( external) tetapi juga
berguna bagi manajemen untuk mengarahkan operasi perusahaan. Perusahaan
menambah berbagai laporan yang diperlukan yang tidak harus diatur oleh GAAP
yang dibutuhkan oleh manajemen.
Akuntansi
yang diselenggarakan untuk menghasilkan informasi kepada pihak eksteral disebut
juga dengan akuntansi keuangan sedangkan akuntansi yang memfokuskan diri pada
penyajian laporan untuk tujuan pengambilan keputusan intern organisasi disebut
akuntansi manajemen.
Miller
et.al (1985:5) menyatakan ada tiga kelompok orang yang berpartisipasi dalam
akuntansi keuangan yaitu pengguna (users), penyaji (preparers),
dan auditor (auditors). Pengguna adalah individu atau institusi yang
mengandalkan informasi akuntansi keuangan dalam pengambilan keputusan investasi
atau kredit. Dalam kelompok ini termasuk investor, kreditor, analis keuangan
dll. Penyaji adalah pihak yang menyusun dan menerbitkan laporan keuangan yaitu
manajemen. Auditor adalah pihak yang melakukan pemeriksaan laporan keuangan
untuk menyatakan pendapat atas kewajarannya.
Ketiga
pihak yang berpartisipasi dalam akuntansi keuangan memiliki kepentingan yang
berbeda-beda atas penyajian laporan keuangan. Persepsi masing-masing pihak yang
terlibat juga berbeda-beda. Oleh karena itu diperlukan satu aturan yang
disepakati untuk dapat dijadikan pegangan bagi pengguna, penyaji, dan auditor.
Disini arti penting dan latar belakang munculnya prinsip akuntansi berlaku umum
(GAAP).
E.
Prinsip
Akuntansi Indonesia
Prinsip akuntansi Indonesia (PAI)
merupakan himpunan prinsip, prosedur, metode, dan teknik akuntansi yang
mengatur penyusunan laporan, khususnya yang ditujukan kepada pihak luar. PAI
hanya berlaku di Indonesia, namun penyusunannya juga memperhatikan
prinsip-prinsip akuntansi yang diakui secara internasional atau umum, yaitu
General Agreement Accounting Principles (GAAP).
Adanya prinsip akuntansi, laporan keuangan yang
disusun mempunyai kesatuan bahasa teknik akuntansi yang dapat dimengerti oleh
para pemakainya, sehingga tujuan akuntansi keuangan untuk menyampaikan
akuntansi kepada pihak luar mencapai sasaran secara tepat.
Penerapan prinsip akuntansi dalam
menyusun laporan keuangan ini menghasilkan laporan keuangan yang layak, tepat,
relevan dan dapat dipercaya. Tetapi angka-angka yang terdapat dalam laporan
keuangan bukan sesuatu yang mutlak karena tergantung dari prinsip serta
kebijaksanaan akuntansi yang dilaksanakan perusahaan yang bersangkutan. Bila
kebijaksanaan akuntansi yang dianut berubah maka angka yang disajikan dalam
laporan keuangan akan berbeda. Oleh karena itu, penerapan prinsip-prinsip
akuntansi bersifat longgar. Apabila kita mengetahui sejak terbentuknya prinsip
akuntansi yang merupakan suatu persetujuan dari berbagai pihak yang
berkepentingan maka kelonggaran prinsip akuntansi menjadi hal yang wajar.
Perumusan prinsip-prinsip,
prosedur, metode dan teknik-teknik dalam PAI dibatasi pada hal-hal yang
berhubungan dengan akuntansi keuangan dan diungkapkan dalam gsris besarnya
saja. Selain itu prinsip-prinsip yang diatur dalam PAI bersifat umum, tidak
mencakup praktek akuntansi untuk industri tertentu, seperti perbankan atau
Asuransi. Karena PAI belum mengatur keseluruhan praktek akuntansi di Indonesia,
masalah-masalah yang belum diatur dalam PAI perlakuannya diserahkan kepada
pihak yang bersangkutan, sepanjang tidak bertentangan dengan praktek akuntansi
yang lazim (sound accounting practice) dan didasarkan atas pertimbangan yang
sehat.
- DAFTAR PUSTAKA
Ankarath, Nandakumar dan rekan. 2012. Memahami
IFRS Standar Pelaporan Keuangan Internasional. Jakarta: Indeks.
Choi, Frederick D.S dan Gary K. Meek. 1999. International Accounting 1 edisi 2. Salemba Empat.
Choi, Frederick D.S dan Gary K. Meek. 2005. International Accounting 1 edisi 5. Salemba Empat.
Choi, Frederick D.S dan Gary K. Meek. 2010. International Accounting 1 edisi 6. Salemba Empat.